Selasa, 29 Juni 2010

Tata Cara Sholat

Dari Muhammad bin Amr bin Atho?, bahwasanya ia pernah duduk bersama beberapa para sahabatNabi SAW membicarakan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As Saidi berkata : ?Aku adalah yang paling hafal diantara kalian tentang shalat Rasulullah, aku melihatnya apabila beliau takbir, beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak beliau, dan apabila rukuk beliau meletakkan kedua tangan beliau di kedua lutut beliau kemudian membungkukkan punggungnya, dan apabila bangkit dari rukuk beliau berdiri hingga tiap-tiap tulang punggungnya kembali tegak seperti biasanya, dan apabila sujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan lengannya tidak diletakkan dan tidak pula dirapatkan kepada kedua rusuknya dan ujung jari-jari kakinya menghadap ke kiblat, dan apabila beliau duduk pada rakaat kedua beliau duduk pada rakaat kedua, beliau duduk diatas kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, dan apabila beliau duduk pada rakaat yang terakhir, beliau mengulurkan tapak kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, lalu duduk diatas pinggulnya. (HR : Bukhori).
Selain hadist ini ada satu hadist lagi yang menerangkan tentang tata cara bertakbir dan mengangkat kedua tangan.
Dari Salim bin Abdullah ra. Dari bapaknya, ia berkata : ? Bahwasanya Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya ketika beliau hendak memulai shalat, ketika takbir untuk rukuk dan ketika kembali bangkit dari rukuk, dan beliau membaca ?Sami?allohu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu?, sedangkan beliau tidak mengangkat tangannya waktu sujud.(HR : Bukhori)?
Semasa kecil aku diberitahukan cara berniat untuk shalat dengan nawaitu tapi sampai sekarang aku belum mengetahui dasarnya apakah Rasulullah juga melakukan hal itu atau hanya berniat didalam hati saja dan ataukah dengan mengangkat kedua tangan dan bertakbir itu sudah menandakan bahwa kita sudah berniat melakukan shalat. Apabila ada yang mengetahuinya mohon untuk diinformasikan untuk share lebih lanjut.
MEMBACA ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT
Dari Abu Hurairah ra, bahawasanya ia shalat menjadi imam bersama mereka, maka ia membaca ?Allohu Akbar? setiap menunduk dan bangkit, dan seusai shalat, ia berkata ?Bahwasanya aku dan kalian ini sesuai dengan shalatnya Rasulullah SAW.? (HR : Bukhori)
SURAT ALFATIHAH WAJIB DIBACA DALAM SHALAT
Dari Ubadah bin Shomit ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ? Tidak disebut shalat, bagi orang yang shalat, tapi tidak membaca surat Al-Fatihah?. (HR : Bukhori)
Dari kedua hadist diaatas aku belum jelas apakah yang Surat Al-Fatihah itu termasuk bacaan basmalah ataukah tidak (red: tidak memakainya). Kemudian apabila shalat lebih dari dua rakaat setelah bangkit dari duduk Tasyahud awal juga mengangkat kedua tangan lagi atau bahkan setiap kali setelah duduk mengangkat tangan kembali pada waktu takbir (red: tidak melakukannya). Dan aku juga belum mengetahui dasar adanya doa iftitah yaitu bacaan sebelum membaca surat Al-Fatihah dengan bacaan
kabirou wal hamdulillah
ANJURAN TUMAKNINAH DALAM SHALAT
opini : Tumakninah dalam shalat adalah berhenti sejenak untuk menenangkan hati dalam rangka melakukan gerakan shalat lebih lanjut.
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW masuk ke dalam masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk untuk melakukan shalat, setelah itu ia dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, lalu
Nabi menolak orang itu dan bersabda : “Ulangilah kembali shalatmu, karena sesungguhnya kamu belum shalat?, lalu ia shalat dan setelah itu dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, kemudian beliau bersabda lagi : “Ulangilah shalat”. Hingga tida kali beliau menyuruh mengulangi. Lalu orang itu berkata : “Demi Dzat yang telah mengutus Engkau dengan benar, aku tidak tahucara shalat yang lebih baik selain itu, maka berilah aku pelajaran”. Kemudian beliau bersabda : “Apabila kamu berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah menurutmu dari ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian rukuklah hingga kamu tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkitlah hingga berdiri tegak, kemudian duduklah hingga kamu tenang dalam duduk itu, kemudian sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah itu, dalam setiap shalatmu”. (HR : Bukhori)
DOA DALAM RUKUK DAN SUJUD
Apabila dulu aku diajarkan Subhana robial Adhim untuk doa rukuk dan Subhana robial A’laa untuk sujud sebanyak 3 kali, sampai sekarang belum aku temukan dasar dari doa-doa tersebut, melainkan adalah sebagai berikut :
Dari Aisyah ra, berkata : Nabi SAW, biasa membaca didalam rukuk dan sujudnya ?Subhanakalloohumma robbanaa wa bihamdika allohummagh firlii?. (Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji Engkau Ya Allah, aku memohon ampun)?(HR : Bukhori).
DOA KETIKA BANGUN DARI RUKUK
Dari Abu Hurairah ra berkata : Bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Apabila imam membaca “Sami’alloohu liman hamidahu” (Allah Maha mendengar bagi siapa yang memuji-Nya), maka bacalah : “Alloohumma Robbanaa lakal hamdu” (Ya Allah Tuhan kami hanya kepada Engkaulah segala puji), karena sesungguhnya barangsiapa yang bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu?.(HR : Bukhori)
Terdapat dua macam doa ketika bangun dari rukuk, yaitu :
Robbanaa wa Lakal Hamdu dan Alloohumma Robbanaa lakal hamdu.
TATA CARA SUJUD DALAM SHALAT
Dari Ibnu Abbas ra, berkata : Nabi SAW bersabda : ?Aku diperintah sujud diatas tujuh tulang dan dahi, dan beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya ke hidung beliau, kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua ujung kakinya, dan kami tidak menggabung pakaian dan rambut?.(HR : Bukhori)
Tujuh tulang tersebut kemungkinan antara lain :
Sepasang tulang jari kaki, sepasang tulang jari dan telapak tangan, sepasang tulang tempurung lutut, dan tulang hidung, dan ditambah dengan dahi.
DOA DALAM DUDUK TASYAHUD
Dari Abdullah ra berkata : “Ketika kami bersama-sama Nabi SAW dalam shalat, kami membaca : “As salaamu’alallohi min ‘ibadihis salaamu ‘alaa fulanin wa fulanin”, (salam atas Allah dari hamba-Nya : dan salam atas si fulan dan si fulan), maka Nabi bersabda : “Janganlah kamu membaca As salaamu ‘alallohi, karena sesungguhnya Allah adalah As salaam, dan tetapi bacalah : At tahiyyatu lillahi wash sholawaatu wath thoiyibaatu as salaamu ?alaikaatuhu as salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibadil laahish shoolihiin”. (Segala penghormatan, doa dan kebaikan adalah bagi Allah, keselamatan atas engkau hai Nabi yang disertai rahmat dan berkah Allah, keselamatan atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh). Jika kalian membaca bacaan itu, maka bacaanmu untuk semua hamba Allah yang ada dilangit dan yang ada di antara langit dan bumi, lalu bacalah : Asyhadu an laa ilaaha illaallohu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu?. Kemudian pilihlah dari doa-doa yang kamu senangi dan berdoalah dengan doa itu. (HR : Bukhori)
Setelah membaca hadist ini aku merasa bacaan doa dalam tasyahud yang baisa aku baca dari mana asalnya, kenapa bisa dibedakan antara Tasyahud awal dan akhir. Kemudian ada shalawat sampai fil ‘alamiina innaka hamidum majjiid. Aku belum mengerti dasarnya.
Apabila saudara-saudara mempunyai dasar yang shohih dapat kita share bersama demi kesempurnaan shalat kita.
Apabila ada kesalahan itu murni dari saya yang menuliskannya, mala ma?afkanlah dan apabila terdapat kebenaran didalamnya, hanya milik Allah SWT semata.
Dari Blog Teman

DUDUK TASYAHHUD AWWAL DAN TASYAHHUD AKHIR
Sumber : http://sholat-kita.cjb.net/
Tasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam sholat
Tempat dilakukannya.
Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka’atnya
lebih dari dua (2), pada sholat wajib dilakukan pada roka’at yang ke-2.
Sedang duduk tasyahhud akhir dilakukan pada roka’at yang terakhir.
Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.
Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir
Waktu tasyahhud awwal duduknya iftirasy (duduk diatas telapak kaki kiri)
(lihat gambar) sedang pada tasyahhud akhir duduknya tawaruk (duduk
dengan kaki kiri dihamparkan kesamping kanan dan duduk diatas lantai)
(lihat gambar), pada masing-masing posisi kaki kanan ditegakkan.
Dari Abi Humaid As-Sa’idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dia berkat, “Maka apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam duduk dalam dua roka’at (-tasyahhud awwal) beliau duduk diatas
kaki kirinya dan bila duduk dalam roka’at yang akhir (-tasyahhud akhir)
beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll).”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)
Letak tangan ketika duduk.
Untuk kedua cara duduk tersebut tangan kanan ditaruh di paha kanan
sambil berisyarat dan/atau menggerak-gerakkan jari telunjuk dan
penglihatan ditujukan kepadanya, sedang tangan kirinya ditaruh/terhampar
di paha kiri (lihat gambar).
Dari Ibnu ‘Umar berkata Rasulullahi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila
duduk didalam shalat meletakkan dua tangannya pada dua lututnya dan
mengangkat telunjuk yang kanan lalu berdoa dengannya sedang tangannya
yang kiri diatas lututnya yang kiri, beliau hamparkan padanya.”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Nasa-i).
Berisyarat dengan telunjuk, bisa digerakkan bisa tidak.
Selama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud akhir,
berisyarat dengan telunjuk kanan, disunnahkan menggerak-gerakkannya.
Kadang pada suatu sholat digerakkan pada sholat lain boleh juga tidak
digerak-gerakkan.
“Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang kiri dan
menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan
ujung sikunya diatas paha kanannya, kemudian beliau menggenggam
jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian mengangkat jari beliau
maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo’a dengannya.”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i).
“Dari Abdullah Bin Zubair bahwasanya ia menyebutkan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan jarinya ketika berdoa
dan tidak menggerakannya.”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud).
Membaca do’a At-Tahiyyaat dan As-Sholawaat.
Do’a tahiyyat ini ada beberapa versi, untuk hendaklah dipilih yang kuat
dan lafadhznya belum ditambah-tambah. Salah satu contoh riwayat yang
baik adalah sebagai berikut:
Berkata Abdullah : “Kami apabila shalat di belakang nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam keselamatan atas jibril dan mikail keselamatan atas si
fulan dan si fulan maka rasulullah berpaling kepada kami. Lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : sesungguhnya Allah itu As-salam
maka apabila shalat hendaklah kalian itu mengucapkan:
“AT-TAHIYYAATU LILLAHI WAS SHOLAWATU WAT THAYYIBAAT, AS-SALAMU’ALAIKA
AYYUHAN NABIY WA RAHMATULLAHI WA BARAKATUHU, AS-SALAAMU ‘ALAINA WA ‘ALAA
‘IBAADILLAHIS SHALIHIN. ASYHADU ALLAA ILAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASULUHU”
artinya: segala kehormaatan, shalawat dann kebaikan kepunyaan Allah,
semoga keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi dan juga rahmat Allah dan
barakah-Nya. Kiranya keselamatan tetap atas kami dan atas hamba-hamba
Allah yang shalih; -karena sesungguhnya apabila kalian mengucapkan sudah
mengenai semua hamba Allah yang shalih di langit dan di bumi- Aku
bersaksi bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan aku
bersaksi bahwasanya Muhammmad itu hamba daan utusan-Nya.
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al Bukhari).
Dari Ka’ab bin Ujrah berkata : “Maukah aku hadiahkan kepadamu sesuatu ?
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami, maka
kami berkata : ‘Ya Rasulullah kami sudah tahu bagaimana cara mengucapkan
salam kepadamu, lantas bagaimana kami harus bershalawat kepadamu? Beliau
berkata : ucapkanlah:
“ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA
‘ALAA AALI IBRAHIIM, INNAKA HAMIIDUM MAJIID. ALLAAHUMMA BAARIK ‘ALAA
MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BARAKTA ‘ALAA AALI IBRAHIIM,
INNAKA HAMIIDUM MAJIID.”
artinya: “Ya Allah berikanlah Shalawat kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga
Ibarahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah
berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung.”
Berdo’a berlindung dari empat (4) hal.
Hal ini dilakukan pada duduk tasyahhud akhir saja.
…..Apabila kamu telah selesai bertasyahhud akhir maka…
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Agar tidak menyalahi riwayat -hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam- ini maka dalam tasyahhud awwal bacaannya berhenti sampai membaca
sholawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedang ta’awudz
(berlindung dari 4 hal) ini dibaca hanya ketika tasyahhud akhir.
Dari Abu Hurairah berkata; berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam : “Apabila kamu telah selesai bertasyahhud maka hendaklah
berlindung kepada Allah dari empat (4) hal, dia berkata:
“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WA MIN ‘ADZAABIL
QABRI WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL.”
artinya: “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, siksa
kubur, fitnahnya hidup dan mati serta fitnahnya Al-Masiihid Dajjaal.”
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Muslim dengan lafadhz
Muslim)
Berdo’a dengan do’a/permohonan lainnya.
…kemudian (supaya) dia memilih do’a yang dia kagumi/senangi…
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad dan Al-Bukhari)
Wassalamuallaikum warohmatulloh wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar